Saturday, November 9, 2019

Sejarah Kota Tua


Museum Fatahillah, Kota Tua

Sejarah Kota Tua

Tahun 2017 bulan Desember hari Sabtu, saya dan Wafa sudah berencana untuk pergi ke beberapa tempat di Kota Tua. Jam 06.00 saya bangun lalu segera mandi, merapikan tempat tidur, dan bersiap – siap. Karena jarak dari rumah saya ke Stasiun Tebet tidak begitu jauh, jam 10.00 saya bergegas berjalan kaki ke Stasiun Tebet untuk naik kereta. Saya naik kereta ke arah Bogor lalu turun di Stasiun Duren Kalibata untuk bertemu dengan Wafa. Setelah bertemu dengan Wafa, saya dan Wafa naik kereta arah Stasiun Jakarta Kota. Perjalanan di dalam kereta kurang lebih 40 menit, karena jarak yang cukup jauh.
Sesampai nya di Stasiun Jakarta Kota pada pukul 11.45,kita tidak menyangka akan ramai. Kami pun bergegas berjalan kaki ke Kota Tua karena jarak yang tidak jauh dari Stasiun Jakarta Kota. Pertama kami mengunjungi Museum Fatahillah. Tiket harga masuk Museum Fatahillah sebesar 3.000 Rupiah Disana banyak sekali koleksi bersejarah yang paling utama adalah sejarah perkembangan kota Jakarta serta masih banyak lagi. Koleksi koleksi tersebut dapat ditemui di beberapa ruangan yang terdapat di dalam Museum Fatahillah, seperti  Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Tarumanegara, Ruang Jayakarta, Ruang Fatahillah, Ruang Sultan Agung, dan Ruang Batavia.

 Setelah mengunjungi Museum Fatahillah kami berswafoto di depan Museum Fatahillah dan beristirahat di kafe Batavia. Pukul menunjukan jam 14.00 kami berniat untuk mengunjungi museum lain seperti, Museum Wayang, Museum Seni Rupa dan Keramik, dan lain lain. Karena pengunjung yang ramai dan cuaca saat itu panas kami pun membatalkan niat untuk mengunjungi museum tersebut, lalu kami berjalan mencoba mengitari Kota Tua sambil mencari museum yang terlihat tidak begitu ramai. Kami pun masuk ke Museum Mandiri yang jaraknya tidak begitu jauh dari Museum Fatahillah. Mengunjungi Museum Mandiri kita hanya membayar tiket sebesar 2.000 Rupiah. Disana kita mengenal bagaimana sejarah perkembangan perbankan di Indonesia dan masih banyak lagi. Terdapat juga berbagai tempat yang bagus untuk berfoto.


Hari pun semakin sore dan kami merasa lapar sekaligus capek. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang saja. Kami berjalan dari Kota Tua ke stasiun Jakarta Kota. Sesampai nya di stasiun Jakarta Kota kami pun makan di suatu restoran yang terdapat di stasiun Jakarta Kota. Setelah mengisi perut dan sudah mengisi tenaga yang cukup, kami pun memutuskan naik kereta ke arah Bogor. Didalam kereta kami mengobrol berbagai hal dan saling berbagi hasil foto di Kota Tua. Sesampai nya di stasiun Duren Kalibata saya dan Wafa turun dari kereta. Saya hanya mengantar Wafa menemui ibu nya yang sudah menunggu untuk menjemputnya. Setelah mengantar Wafa saya pun naik kereta lagi ke arah Jakarta Kota, saya turun di Stasiun Tebet lalu saya berjalan kaki ke arah rumah saya. 

No comments:

Post a Comment